Pernah mendengar ungkapan “What’s in a name?” atau apalah arti sebuah nama? Ya, petikan kalimat dari Juliet Capulet kepada Romeo Montague dalam roman Romeo & Juliet karya William Shakespeare tersebut memang sangat masyhur. Tak jarang orang menggunakannya sebagai jawaban ketika ditanya tentang namanya. Tapi betulkah nama tidak memiliki arti sebagaimana ungkapan tersebut ?
Lain lagi dengan Hellen Keller, seorang cendikiawati penyandang cacat ganda, tuna netra, tuna rungu, dan tuna wicara. Dia mengalami sendiri betapa penting dan berartunya sebuah nama. Dalam “Everything Has a Name”, ia menulis betapa cakrawala pemikirannya menjadi terbuka saat menyadari bahwa segala sesuatu ada namanya.
Secara psikologis, nama bukanlah masalah sepele. Nama bukan saja menjadi identitas bagi pemiliknya tapi nama juga dapat membentuk kepribadian dan mempengaruhi perkembangan emosi dan sifat-sifat pemiliknya secara langsung maupun tidak langsung.